Wednesday, March 04, 2009

WORKING WITH MY PICO



Setelah kerja keras banting tulang mulai dari nabung, ngumpulin honor tulisan, honor ngajar, lalu membujuk orang tua (hehe…) akhirnya kebeli juga mainan baru. Mainan baru ini akan menjadi teman saya dalam menyelesaikan berbagai tugas dan kegilaan saya dalam menulis dan browsing internet. Mainan baru ini akan menemani hari-hari saya kemanapun saya pergi. Bersama mainan (teman) baru ini, kita bersama-sama akan menguasai dunia mhuahaha…

Jadi kronologisnya begini. Saya ngebet banget pengen punya laptop dengan desain bagus dan performa kenceng. Namun apa daya, doku daku tidak mencukupi untuk membeli spek laptop seperti itu. Ada sih, Cuma seken dan itu pun laptop tahun jebot. Maka saya turunkan ekspektasi saya dan mulai melirik netbook. Sebenernya, Netbook muncul dari program OLPC (one laptop per child), dimana rencananya setiap anak di seluruh dunia bisa memiliki laptop mini dengan harga dibawah $300 bahkan dibawah $100 per unitnya.

Lalu saya browsing di berbagai situs dan mendapati kenyataan bahwa pemakaian netbook ternyata sudah masif, bahkan karena ukurannya yang tidak ribet banyak orang memilih netbook daripada laptop. Tak jarang juga orang membeli netbook sebagai pendamping laptop. Jadi laptop untuk menjalankan program berat seperti nonton DVD, olah gambar adobe atau corel, dalam waktu yang bersamaan. Nah netbook ini biasa digunakan untuk program-program ringan seperti word, chatting, browsing. Bisa juga untuk program berat, namun performanya tidak sehebat laptop.

Maka saya mulai pensasran dengan benda bernama netbook ini. Selain karena harganya yang berada di kisaran 4-6 jutaan, bobotnya pun ringan. Rata-rata netbook mempunyai bobot 1-1.2 kg. Hmmm…ringan sekali untuk ukuran body saya. Karena kalau harus gendong atau jinjing laptop yang rata-rata beratnnya 1.8-2.2, kg saya kewalahan. Ini tidak baik untuk pertumbuhan badan saya hehe…

Setelah browsing sana-sini, akhirnya ada beberapa rekomendasi yang bikin saya bingung. Beneran, ini adalah tahap yang paling berat jika harus menentukan dan memutuskan. Karena saya adalah orang yang lumayan bingung juga kalau sesuatu yang dipilih speknya bagus-bagus semua.


Acer Aspire One
Merek netbook ini sudah massif, seolah punya tagline laptop sejuta umat. Kasusnya sama dengan nokia 3310 yang dulu familiar dan mendapat predikat sebagai HP sejuta umat. Dengan spek intel atom N270, 1 GB RAM, memori 120 GB, layar 8,9 inch, 6 cell battery, saya bener-bener tergiur. Apalagi ditambah nama besar Acer, pokoknya nggak ada keraguan deh. Dan kemaren pas pameran, Acer melansir seri terbaru Aspire One dengan prosesor intel atom N280.

Asus Eee PC
Ini dia pioneer dalam pembuatan netbook. Seri pertamanya aja laris manis kejual. Dilengkapi prosesor intel atom N270, memori 80 GB, 1 GB RAM, layar 8,9 inch, 6 cell battery. Beratnya juga hanya 1 kg. ini benar-benar netbook yang ringan.

HP Mininote 2133 & 101-OTU
Stylish dan bikin ngiler! Jujur, desain HP mini emang juara. Bikin ngiri lah pokoknya mah. Untuk seri 2133 tidak menggunakan intel atom. Sedangkan seri selanjutnya yaitu 101-OTU sudah dilengkapi prosesor intel atom. Grafik keduanya hamper sama, speknya juga sama, bedanya 2133 dengan memori 120 GB sedangkan 101-OTU menggunakan memori 60 GB.

Axioo Pico
Jujur, saya agak asing dengan merek yang satu ini. Pertama lihat yang punya temen juga malah pengen ketawa nggak kuat. Soalnya desainnya kecil, lucu dan menggemaskan. Sedangkan bobot temen saya sendiri nggak bisa dibilang ringan. Jadi saya ketawa karena bobot temen saya hehe…
Dilengkapi prosesor intel atom N270, 1 GB RAM, memori 160 GB, layer 10,2 inch, 3 cell battery. Boleh juga nih!

MSI Wind
Netbook ini banyak dibicarakan di forum-forum. Speknya memang mumpuni. Intel atom, 120 GB, Bluetooth, 6 cell battery. Desain MSI Wind sama dengan Axioo Pico seri DJM karena (katanya) satu pabrik. Tapi walau begitu, spek MSI Wind tentu menang kalo diadu dengan Pico.


Ya, saya berpusing-pusing ria kali ini. Sebenarnya untuk memilih sangatlah gampang. Hanya yang saya pusingkan adalah budget (iya, Mang Dana dan Bi Aya). Dengan budget terbatas saya harus bias beli netbook dengan spek yang bagus, minimal lumayan lah.

Dari semua pilihan yang hadir daan menggoda, saya prioritaskan dulu yang realistis. Dari sekian rekomendasi ternyata Axioo Pico yang paling realistis dalam masalah harga. Bayangin, harganya ada di kisaran 4,5 juta. Desainnya juga sama dengan MSI Wind. Apalagi temen saya ada yang pake dan sejauh ini Pico temen saya so far so good, nggak ada masalah. Waktu itu dia beli di kisaran 4,7 jutaan.

Untuk membunuh rasa pensaran saya terhadap Pico, saya browsing lagi. Dan saya dikejutkan oleh kenyataan bahwa Pico telah meraih 5 penghargaan nasional dan internasional. Bahkan di sebuah majalah komputer ternama, PICO DJM 616 meraih gelar laptop of the year 2008! Saya hanya bias bengong dan berkata, “beneran ini teh?”

Masih nggak percaya juga, saya browsing ke forum-forum dan blog orang-orang yang sekiranya punya Pico. Hasilnya? Ternyata saya memang harus beli Pico gimanapun juga. Ternyata netbook ini kecil-kecil cabe rawit! Resolusi layarnya 1024x600, layarnya 10,2 inch, memori paling besar di kelasnya, dan dengan harga 4,5 juta saya pikir Pico layak jadi pilihan saya. Maklum mahasiswa, jadi harus mikir dua kali. Apalagi netbook ini akan saya beli dengan hasil keringat sendiri walau pada akhirnya tetap ada intervensi dari orang tua hehe…

Kebetulan ada pameran computer di Landmark Braga, jadi aja sekalian cari info. Memang bener, kata tukang stand-nya kalo Pico ini banyak diminati terutama yang seri DJM 616. waktu ke pameran saya pengen langsung DP aja, tapi ternyata doku saya gak cukup alias masih kurang untuk membawa pulang Pico. Maka saya pulang ke rumah dan konsultasi dengan ortu. Akhirnya ortu bersedia menambah kekurangan uang saya. Yes, akhirnya Pico bakal saya bawa pulang.

Namun ternyata kenyataan berkata lain. Ketika saya akan membeli Pico seri DJM, stoknya udah abis. Saya ubek BEC, Be-Mall, pameran, semuanya udah abis. Ada juga seri DJM 612 yang memorinya 120 GB. Wah, nanggung banget nih. Dan si penjaga toko ngasih alternative gimana kalo Pico seri DJJ 615 aja. Well, sejujurnya saya udah fallin’ in love sama Pico DJM 616 terutama desain dan resolusi layarnya. Itu yang bikin saya ngebet banget. Namun apa daya, stoknya emang udah abis. Bahkan saya baca di Koran kalo Pico seri DJM 616 udah sold out alias semua produksinya kejual habis! Wow!

Ya sudahlah, saya nggak bisa keukeuh. Akhirnya dengan ikhlas saya beli Pico DJJ 615 yang harganya sekitar 4,7 (nambah 200 ribu). Well, secara desain emang kalah jauh sama seri DJM. Resolusi layar masih di bawah DJM. Tapi seri DJJ ini netbook yang punya spek edun pisan lah. Bayangin aja, harddisknya 250 GB! Netbook lain belum ada yang punya harddisk segini gede. Terus dilengkapi modem internal, jadi bisa internetan pake 080989999 (walau memang udah nggak zaman).

Untuk mengetik memang perlu adaptasi lagi. Keyboardnya nggak kayak Pico seri DJM yang tuts-nya timbul. Seri DJJ tuts-nya datar alias rata. Tombol shift ada dua, di kiri dan kanan. Terus ukurannya kecil sehingga agak sulit kalau ngetik. Saya udah beberapa kali salah ngetik karena masalah keyboard. Tapi mungkin ini masalah adaptasi saja.

Untuk membuka aplikasi semisal word atau yang lebih berat semisal Corel Draw X3, nggak ada masalah. Lancar aja. Tapi untuk yang lain semisal wi-fi, atau modem internal saya belum coba. Urusan suara alias program kayak musik atau video dengan winamp, suara yang duhasilkan bener-bener halus dan nggak pecah. Beda sama seri DJM yang suaranya pecah kalo nggak pake headset. Cuma emang suaranya nggak kenceng kayak pake PC. Suaranya halus banget pokoknya.

Well, secara keseluruhan untuk ukuran netbook Pico udah lumayan lah. Dengan harga yang terjangkau, fasilitas yang kita dapet udah lebih dari cukup. Walau di beberapa bagian emang rada ganjel, but it’s ok. Dan yang terpenting netbook ini sesuai dengan body saya hehe…


Gambar: www.axioo-shop.com

7 comments:

Fajar Fauzi Hakim said...

semoga tidak salah pilih zak. memang mungkin mengecewakan kalau produk yang kita kecengin jadi idola banyak orang. seringkali kita tidak kebagian.

namun seperti biasa, Allah akan memberikan yang cocok buat kebutuhan kamu.

hati-hati jangan si pico terlalu mendominasi kamu atau kamu terlalu tergantung pada pico. susah nantinya...

Steven S said...

hm , netbook buatan indo juga g klh kan?

lola said...

just becarefull..

Kesehatan keluarga said...

salam kenal juga mas, saya juga pakai PICO dan nggak ada masalah. semoga lancar terus

Setya Nurul Faizin said...

alhamdulillah,,
ikut seneng dehh,,
kapan ya saya bisa beli laptop??
musti ngencengin sabuk nih kayaknya,,
hohhohoo,,

Zakky Rafany said...

@ Ajay
Ho'oh Jay,,,itu seri DJM teh primadona pisan hoho..

@steven
Iya nih, kecil2 cabe rawit bgt!

@Lola
iya, thanks

@kesehatan Keluarga
Sesama pengguna Pico dilarang saling mndahului hehe... :p

@Jan
Km bisa dapet yg lebih dari saya. Mgkin km bs mmboyong Mac suatu saat nanti hehe...

Andy Site's said...

Pico It's Great.. ^_^